Jumat, 29 Maret 2024 - 07:05:20 WIB

Oleh : Rukiah, S.Pd.I

Keutamaan dan Keberkahan di Bulan Suci Ramadhan

Rukiah SPd I

https://riaupunya.com/gambar/foto/6064718598.png

DEMI cinta-Nya pada manusia, Allah SWT membuka banyak saluran dan jalan bagi keselamatan hamba-hamba-Nya, salah satunya lewat ramadhan, bulan dimana Allah membuka selebar-lebarnya pintu cinta-Nya pada manusia. Allah SWT adalah dzat pemilik cinta tak bersyarat, Dia mencintai semua hamba-Nya tanpa mengharap balasan apapun. Allah selalu mencintai hambaNya walaupun hamba itu berbuat dhalim dan terus membangkang perintahNya. Sebaliknya cinta manusia adalah cinta “karena” sesuatu. Manusia mencintai sesuatu karena sesuati itu ada manfaat bagi dirinya. Manusia beramal karena ingin mendapat balasan dan kebaikan.

Allah SWT adalah dzat pemilik cinta tak bersyarat, Dia mencintai semua hamba-Nya tanpa mengharap balasan apapun. Allah selalu mencintai hambaNya walaupun hamba itu berbuat dhalim dan terus membangkang perintahNya. Sebaliknya cinta manusia adalah cinta “karena” sesuatu. Manusia mencintai sesuatu karena sesuati itu ada manfaat bagi dirinya. Manusia beramal karena ingin mendapat balasan dan kebaikan.Tanda cinta dari Allah SWT ini, digambarkan dengan sangat tepat oleh Rasullullah SAW, “wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah azzawajallah memandang semua hamba-Nya dengan penuh kasih ; Dia menjawab mereka ketika mereka memanggil-Nya, dan mengabulkan mereka ketika mereka berdo’a kepada-Nya.

Demikianlah, Ramadhan adalah bulan dimana Allah SWT memanggil semua hambaNya untuk kembali menuju hakekat hidup sebenarnya. Ada perumpamaan menarik dari seorang ulama, bahwa manusia diibaratkan anak-anak yang dikeluarkan dari rumahnya untuk bermain-main di halaman di dunia ini. Dalam QS. Al-An Am ayat 32 Allah berfirman, artinya : “dan kehidupan di dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa.”Karena itu, ka’bah disebut sebagai rumah Allah (Baitullah), karena kesanalah para jemaah haji berangkat, meninggalkan segala urusan di dunia mereka. Ramadhanpun disebut sebagai bulan Allah, karena pada bulan itulah kita pulang, kita meninggalkan halaman permainan kita.

Selama kita asyik bermain, kita sibuk membeli jajanan yang bermacam-macam : kekayaan, kekuasaan, kekuyuran, atau kesenangan duniawi lainnya. Kita lupa bahwa ada makanan lain yang lebih sehat dan lezat. Pada bulan Ramadhan itulah Allah telah mempersiapkan makanan berupa rahmat dan kasih saying-Nya bagi kita yang bermain terlalu jauh dari rumah. Ramadhan adalah bukti cinta a Allah. Bahagia bertemu dengan ramadhan sama artinya dengan bahgia bertemu Allah. Konsekuensinya jelas , “ Barang siapa mencintai pertemuan dengan Allah , maka Allah pun mencintai pertemuan dengannya. Dan barang siapa tidak mencintai pertemuan denga Allah , maka Allah pun tidak mencintai pertemuan dengannya. “(Arti HR Bukhari)..

Bila kita cinta Allah maka kita harus menyambut apapun yang dating dan diserukan-Nya, termasuk Ramadhan. Dalam ihya ulumuddi, Al-Ghazali menyatakan adalah sebuah kebohongan besar bila seseorang mencintai sesuatu tetapi ia tidak memiliki kecintaan kepada sesuatu yang berkaitan dengannya. Al-Ghazali menulis “ bohonglah orang yang mengaku mencintai Allah SWT tetapi ia tidak mencintai rasul-Nya; bohonglah orang yang mengaku mencintai Rasul-Nyaq tetapi ia tidak mencintai kaum fakir dan miskin; dan bohonglah orang yang mengaku mencintai surga tetapi ia tidak mau mentaati Allah SWT.” Karena itu, Rasulluh SAW dan para sahabat selalu menyambut Ramadhan dengan suka cita. Bahkan sejak Rajab dan Sa’ban mereka telah mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambutnya, termasuk dengan memperbanyak puasa dan amalan sunah lainnya.

Siti Aisyah berkata, artinya “ tidak pernah Rasulullah SAW berpuasa dalam satu bulan yang lebih banyak dari
puasanya pada bulan sa’ban, da kalanya sebulan penuh hanya sedikit yang tidak puasa. (HR Bukhari Muslim).

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah saw, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Wa Ba’du: Sesungguhnya Allah yang Maha Pencipta semua makhluk Yang Maha Tinggi telah melebihkan sebagian makhluk atas yang lainnya, dan memuliakan golongan tertentu yang dikehendakinya. Dia telah menciptakan manusia dan memuliakan para nabi dari golongan manusia, Dia telah menciptakan berbagai tempat dan memuliakan mesjid sebagai tempat yang terpilih, dan menciptakan bulan-bulan dan memuliakan Ramadhan dari bulan-bulan tersebut. Allah Ta'ala berfirman: Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dia kehendaki dan memilihnya. sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka[1134].
Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia).

Bulan ini telah dikhususkan oleh Allah dengan beberapa kelebihan, kelebihan yang paling agung dan tinggi adalah Allah menurunkan padanya Al-Qur'an yang agung sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan bagi petunjuk tersebut. Firman Allah Ta'ala: (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk- Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Sebagaian Ahlul berkata: Allah Ta'ala menggandengkan ayat tersebut dengan (fa) as-sababiyah, fa' yang berfungsi sebagai sebab yang bermakna sebab, untuk menjelaskan bahwa sebab dipilihnya Ramadhan sebagai bulan puasa adalah karena Al-Qur'an diturunkan padanya. Firman Allah Ta'ala: Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.Dan telah diketahui bahwa lailatul qodri itu terjadi pada bulan Ramadhan, maka seharusnya bagi seorang mslim untk memperbanyak membaca AlQur'an pada bulan yang penuh berkah ini Dari Ibnu Abbas ra berkata: Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, dan beliau tanpak paling dermawan pada bulan Ramadhan pada saat Jibril menemui beliau, Jibril menemui beliau
pada setiap malam pada bulan Ramadhan lalu dia mengajarkan kepadanya Al-Qur'an. Dan Sungguh Rasulullah saw lebih dermawan dengan kebaikan/ pemberian dari angin yang berhembus".

Di antara keutamaan bulan Ramadhan adalah pintu-pintu suga dibukakan padanya dan pintu-pintu neraka ditutup rapat. Dari Abi Hurairah ra bahwa nabi saw bersabda: "Pada malam permulaan bulan Ramadhan dibelenggulah setan-setan dan jin-jin yang nakal, ditutup rapatrapat pintu-pintu neraka dan tidak ada satu pintupun yang dibuka serta dibuka pintu-pintu neraka dan tidak ada satu pintupun yang ditutup, dan penyeru datang menyeru: Wahai orang yang menghendaki kebaikan datanglah kemari dan wahai orang yang menghendaki keburukan.

Di antara keutamaan bulan Ramadhan adalah pintu-pintu suga dibukakan padanya dan pintu-pintu neraka ditutup rapat. Dari Abi Hurairah ra bahwa nabi saw bersabda: "Pada malam permulaan bulan Ramadhan dibelenggulah setan- setan dan jin-jin yang nakal, ditutup rapatrapat pintu-pintu neraka dan tidak ada satu pintupun yang dibuka serta dibuka pintu-pintu neraka dan tidak ada satu pintupun yang ditutup, dan penyeru datang menyeru: Wahai orang yang menghendaki kebaikan datanglah kemari dan wahai orang yang menghendaki keburukan.

Dan di antara keutamaannya adalah pada bulan Ramadhan terdapaSesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. 2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? 3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.t sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firman Allah Ta'ala: Dari Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda:

"Barangsiapa yang bangun untuk beribadah pada saat lailatul qodri karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". Maksud dari keutamaan ini adalah bahwa amal shaleh dilipat gandakan pada malam hari ini sehingga mencapai lebih baik dari seribu bulan Di antara kelebihan bulan ini adalah do'a-do'a dikabulkan. Dari Abi Sa'id Al-Khudri ra bahwa Nabi saw bersabda: "Sesungguhnya Allah membebaskan hambanya dari api neraka pada setiap malam bulan Ramadhan dan bagi setiap muslim pada setiap hari dan malam memiliki do'a yang diterima jika dia berdo'a".

Dan di antara keutamaan lain bulan Ramadhan adalah bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari kasturi di sisi Allah. Dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: "Setiap amal anak Adam dilipatgandakan, satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepulh kali lipat bahkan tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: Kecuali puasa maka dia adalah untukku dan Akulah yang akan memberikan balasan baginya, sebab dia meninggalkan syahwat dan makanannya kareana Aku, bagi orang yang berpuasa itu dua kebahagiaan; kebahagiaan pada saat dia berbuka puasa, kebahagiaan pada saat dia bertemu dengan TuhanNya dan sungguh bau mulutnya lebih harum di sisi Allah dari bau kasturi".

Di antara keutamaannya adalah bahwa umrah di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang luar biasa. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa sesungguhnya Nabi saw bersabda kepada seorang wanita dari kalangan Anshar yang bernama Ummu Sinan: Apakah yang menyebabkan kamu tidak berhaji bersama kita, wanita itu menjawab: Aku tidak bisa ikut menunaikan haji karena adanya kebun yang dimiliki oleh Abi fulan, yaitu suaminya. Di mana suamiku berhaji bersama salah seorang putranya dengan biaya dari kebun tersebut, sementara yang lain diurus oleh anak kami. Maka Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya berumrah pada bulan Ramadhan sama dengan haji atau berhaji bersamaku".

Di antara kelebihan bulan Ramadhan adalah dosa-dosa dan kesalahan dihapuskan. Diriwayatkan dari Malik bin Al-Hasan bin Malik bin Al-Huwarits dari bapaknya dari kakeknya berkata: Rasulullah saw menaiki mimbar pada saat menapaki satu tangga beliau berkata: Aamiin, kemudian bersabda: "Aku telah didatangi oleh Jibril dan berkata kepadaku: Wahai Muhammad!, barangsiapa yang telah mendapatkan Ramadhan namun dia tidak diampuni maka Allah menjauhkan dirinya dari rahmatNya, maka aku menjawab: Aamiin. Lalu beliau melanjutkan: Barangsiapa yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya masih hidup bersamanya, namun dia masuk neraka maka semoga Allah menjauhkannya dari rahmatNya, maka aku mengatakan: Aamiin. Lalu beliau melanjutkan: Dan barangsiapa yang mendengar namaku disebut di sisinya namun dia tidak mengucapkan shalawat atasku maka semoga Allah menjauhkannya dari rahmatNya, katakanlah: aamiin, maka akupun mengatakan" aamiin.

Dari Abi Hurairah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang bangun untuk beribadah pada saat lailatul qodri karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".

Dari Abi Hurairah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang bangun untuk beribadah pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
Dan makna "imanan wah tisaban" pada hadits yang telah lalu adalah meyakini kewajiban berpuasa dan mengharap pahalanya, jiwanya tenang dengan berpuasa, tidak benci menjalankan kewajiban berpuasa dan tidak merasa berat untuk beribadah padanya, sebagian orang berpuasa dan menjalankan ibadah di malam bulan Ramadhan karena dia melihat orang lain mengerjakan hal yang sama, maka hal ini adalah salah maka tidak akan didapatkan pahala yang besar ini kecuali dengan rasa ikhlas dan mengharap pahala dan balasan dari Allah. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad dan kepada seluruh keluarga dan shahabatya.

Keberkahan di bulan Ramadhan adalah saat-saat yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Bulan Ramadhan adalah bulan di mana umat Muslim berpuasa selama sebulan penuh, dari matahari terbit hingga terbenam. Selain puasa, keberkahan di bulan Ramadhan juga terkait dengan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti shalat tarawih, membaca Al-Quran, bersedekah, dan melakukan amalan-amalan kebaikan lainnya. Selain itu, bulan Ramadhan juga dikenal sebagai bulan penuh ampunan dan rahmat Allah SWT. Top of Form Bulan ramadhan merupakan bulan penuh keberkahan sehingga kedatangannya selalu ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Bagi umat Islam yang dapat berpuasa di bulan Ramadhan, mereka dipastikan mendapat banyak keberkahan. Dalam satu tahun, bulan ini menciptakan keberkahan yang bisa dilihat secara nyata di dunia ini. Bukti keberkahan bulan Ramadhan bisa dilacak dari beberapa contoh berikut.

Pertama, bulan suci Ramadhan membawa keberkahan kepada pegawai pemerintah maupun non-pemerintah. Bagi pegawai yang berkerja di kantor atau perusahaan, waktu jam kerja dikurangi dari jam kerja biasa di luar bulan Ramadhan. Biasanya, di sejumlah kantor pemerintahan, pengurangan jam kerja bisa sampai 1,5 jam dalam satu hari. Ini jelas membuktikan bahwa bulan suci Ramadhan memberi keberkahan secara nyata dalam bentuk pengurangan atau diskon jam kerja. Kedua, bulan suci Ramadhan membawa keberkahan bagi anak-anak sekolah. Di bulan suci Ramadhan durasi belajar di sekolah diperpendek sehingga anak-anak lebih awal bisa pulang ke rumahnya masing-masing.

Ketiga, ketaqwaan yang meningkat. Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dalam bulan ini, umat Muslim berpuasa dan melaksanakan ibadah-ibadah lainnya dengan penuh keikhlasan dan ketulusan. Meningkatnya ketaqwaan ini dapat menjadi bukti keberkahan bulan Ramadhan. Hal ini membawa dampak pada keberkahan pada tempat ibadah yang lebih ramai dari pada biasanya. Banyak Masjid dan mushalla yang lebih ramai jamaahnya pada bulan suci Ramadhan dibandingkan di luar Ramadhan.

Keempat, keberkahan rezeki. Selain meningkatkan ketaqwaan, bulan Ramadhan juga sering dianggap sebagai bulan yang penuh keberkahan dalam hal rezeki. Banyak orang yang merasakan adanya peningkatan dalam pendapatan mereka atau mendapatkan rejeki yang tidak terduga di bulan ini. Misalnya, bulan suci Ramadhan membawa keberkahan bagi pedagang. Bagi pedagang yang berjualan kue, minuman dan makanan lainnya di bulan suci ramadhan, waktu berjualan biasanya sekitar dua jam, yaitu dari jam 4 sampai menjelang berbuka. Namun kadangkala dengan waktu sependek itu, pendapatan mereka mungkin sepadan atau lebih banyak dibandingkan pendapatan mereka yang berjualan seharian di luar bulan suci Ramadhan. Bagi pegawai perusahan, di akhir bulan Ramadhan biasanya mereka mendapatkan tunjangan hari raya (THR) yang bisa dua kali lipat dari gaji rutin tiap bulan.

Kelima, bulan Ramadhan meningkatkan kebersamaan dan solidaritas. Bulan Ramadhan juga menjadi momen di mana umat Muslim meningkatkan kebersamaan dan solidaritas di antara sesama. Banyak kegiatan sosial dan amal yang dilakukan selama bulan Ramadhan, seperti berbagi makanan sahur dan berbuka puasa bersama, serta memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Hal ini dapat menjadi bukti keberkahan bulan Ramadhan dalam bentuk hubungan sosial yang lebih harmonis. Keenam, bulan suci Ramadhan mendorong penurunan angka kejahatan: Di beberapa negara, terdapat bukti bahwa angka kejahatan menurun selama bulan Ramadhan. Hal ini bisa disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan hati dan perilaku, serta menghindari hal-hal yang negatif selama bulan yang dianggap suci ini.

Ketujuh, kesehatan yang lebih baik. Puasa selama bulan Ramadhan dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh, seperti menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, dan memperbaiki metabolisme tubuh. Hal ini dapat dianggap sebagai bukti keberkahan bulan Ramadhan dalam hal kesehatan.

Namun, perlu diingat bahwa bukti keberkahan bulan Ramadhan sebenarnya adalah hal yang bersifat subjektif dan dapat bervariasi bagi setiap individu. Yang terpenting adalah bagaimana kita menjalankan ibadah dan kebaikan di bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan, serta merasakan manfaatnya secara pribadi dan sosial. **

Berita terkini

Oleh: Harmudianto, S.Ag

Menjemput kemenangan

Kamis, 21 Maret 2024 - 07:35:59 WIB
Oleh : Nia Dahlia, S.Ag

10 Hikmah Puasa Ramadhan

Minggu, 17 Maret 2024 - 06:50:45 WIB
Oleh : H. Suryandi Temala Lc MA

Puasa Berkah Tanpa Masalah

Rabu, 13 Maret 2024 - 07:05:13 WIB

Cari Judul Berita

Riau Punya Update

Follow Twitter

Google+

Advertorial

BSI Dukung Penuh Launching Batik Haji dan Senam Haji

BSI Dukung Penuh Launching Batik Haji dan Senam Haji

Sabtu, 27 April 2024 - 19:03:48 WIB
Besok, Kemenag Launching Senam Haji Indonesia

Besok, Kemenag Launching Senam Haji Indonesia

Sabtu, 27 April 2024 - 17:16:16 WIB