Selasa, 26 Maret 2024 - 07:05:38 WIB

Oleh : Sutan Syahrir, SAg

Bacalah Al-Quran Karena Ia Akan Menjadi Penolong

Sutan Syahril S.Ag

https://riaupunya.com/gambar/foto/6064718598.png

SEIRING dengan perkembangan zaman, kebiasaan membaca Al-quran kini seolah-olah tersisihkan. Kemajuan teknologi telah berhasil mengalihkan pusat perhatian orang muslim. Membaca Al-Quran yang dulu menjadi kebiasaan sehari-hari minimal setelah magrib dan shubuh, kini beralih ke televisi, medsos (youtube,instagram dan tiktok) dan sarana hiburan lainnya. Mengapa untuk hiburan seperti ini kita ada waktu ? Mengapa untuk membaca Al-Quran setiap hari kita tidak ada waktu?

Momentum Ramadhan sebagai syahrul Qur'an dengan merencanakan minimal membaca Al-quran dua lembar setelah melakukan shalat ilma waktu maka dalam sehari dapat menyelasaikan tilawah sebanyak satu juz. Dan kita bisa mengkhatamkan Al-Quran setiap bulannya. Rasulullah saw. mengajak umatnya untuk mengkhatamkan Al-Quran setiap sekali,hal itu terdapat dalam hadits yang berbunyi “ bacalah (khatamkan) Al-Quran dalam satu bulan,” Abdullah bin Amr lalu berkata “aku mampu menambah lebih dari itu” kemudian rasulullah saw bersabda “bacalah ( khatamkanlah) Al-quran dalam waktu tujuh hari, jangan lebih dari itu. (HR.Bukhari). Dalam satu wasiat kepada Abu Zar Rasulullah berkata: “Kamu wajib melazimkan dirimu membaca Al-Quran karena ia adalah cahaya untuk kamu di bumi dan perbendaharaan untuk di langit.” (Ibnu Hibban).

Pada bulan ini seharusnya kita memperbanyak berinteraksi dengan Al-Qur'an salah satunya dengan memperbanyak membacanya (kasratu tilawatil Qur'an). Huzaifah bin Yaman mengatakan "inama shaum liqiratil Qir'an waitmail masakin " (sesungguh puasa itu memperbanyak membaca Al-Qur'an dan memberi makan fakir miskin). Para salafussholeh memberikan contoh kepada kita, Imam malik ketika masuk bulan Ramadhan meninggalkan majlis-majlis haditsnya. Imam syafii mampu menghatamkan Al-Qur'an sebanyak 60 kali. Imam Qatadah mampu menghatamkan Qur'an 3 hari sekali. Aswad menghatamkan Qur'an 2 hari sekali. Bahkan amru bin Qais seorang pedagang ketika masuk bulan Ramadhan ini ia tinggalkan perdagangnya khusus untuk membaca Al_Qur'an. Orang-orang yang mau membaca Al-Qur'an adalah orang-orang yang tidak akan rugi. Firman Allah :

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتۡلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُواْ مِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ سِرّٗا وَعَلَانِيَةٗ يَرۡجُونَ تِجَٰرَةٗ لَّن تَبُورَ

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al-Qur'ān), mendirikan salat, dan menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi. (QS. Fatir : 29). Rasul bersabda :

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ

"Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya” (HR Muslim). Siapa shahibul Qur'an itu ?

المُلاَزِمِيْنَ لِتِلاَوَتِهِ العَامِلِيْنَ بِهِ

“Yang terus menerus membacanya dan mengamalkannya.” Ada Beberapa bentuk syafaat Al-Qur’an di akhirat bagi sahabat karib Al-Qur'an yaitu:

1. Al-Qur’an Menjadi Pelindung dari Siksa Kubur.

Al-Qur’an akan melindungi pembacanya dari siksa kubur, hal itu dijelaskan dalam sebuah riwayat dari Amru bin Murrah. Dia meriwayatkan bahwa ketika manusia masuk ke alam kubur, kemudian akan muncul semburan api sebagai siksa kubur yang menghancurkannya dari berbagai arah, maka Al-Qur’an datang sebagai penolong.

2. Memberi Syafaat 10 Anggota Keluarga

Di antara syafaat Al-Qur’an, setiap orang yang berusaha menjaga kebersamaan dengan Al-Qur’an akan memberikan pengaruh positif bagi 10 (sepuluh) anggota keluarganya yang muslim meskipun telah divonis menjadi penghuni neraka. Dari Ali bin Abi Thalib RA, Rasulullah SAW bersabda,

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَحَفِظَهُ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ وَشَفَّعَهُ فِي عَشَرَةٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ كُلُّهُمْ قَدْ اسْتَوْجَبُوا النَّارَ

“Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an dan menghafalkannya, maka Allah masukkan ia ke surga, dan memberikan syafaat kepadanya sepuluh dari keluarganya yang semua divonis masuk neraka.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

3. Pembaca Al-Qur'an naik ke surga menurut batas bacaannya. Rasul bersabda :

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا

"Dari [Abdullah bin 'Amr], ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Dikatakan kepada orang yang membaca Al Qur'an: "Bacalah, dan naiklah, serta bacalah dengan tartil (jangan terburu-buru), sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia, sesungguhnya tempatmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca." ( HR Abu Daud).

4. Hadiah mahkota Bagi Orang Tua.

Memuliakan orang tua adalah tugas utama seorang anak. Bagi para penghafal Quran, memberikan mahkota untuk orang tua adalah impian yang paling utama.

Diriwayatkan oleh Muadz Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasul bersabda:

مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَعَمِلَ بِمَا فِيهِ، أُلْبِسَ وَالِدَاهُ تَاجًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barang siapa yang menghafal Alquran dan mengamalkan isinya, maka akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya mahkota pada Hari Kiamat.” (HR. Hakim). Syaikh Maulana Zakariyya Al-Kandahlawy dalam Kitab Fadhail Qur'an. Beliau menjelaskan berkah dari membaca dan mengamalkan Al-Qur'an adalah orang tua si pembaca akan dipakaikan mahkota pada hari kiamat yang cahayanya melebihi cahaya matahari seandainya matahari itu berada di dalam rumah.

5. Menjadi sebaik - baiknya umat.Rasul bersabda :

وَعَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ )) رَوَاهُ البُخَارِيُّ .

"Dari utsman bin ‘Affan berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).

Sesibuk apapun kita, jangan pernah meninggalkannya. Jadikanlah Alquran sebagai bagian dari wirid harian kita supaya kelak di hari kiamat, kita mendapatkan syafa’at darinya.

Baarakallaahu fiikum

Wassalam,

SUTAN SYAHRIL, S.Ag.

PENYULUH AGAMA ISLAM FUNGSIONAL KECAMATAN PAYUNG SEKAKI SEKALIGUS ANGGOTA KOMISI UKHUWAH ISLAMIYAH MUI PROVINSI RIAU

Berita terkini

Oleh: Harmudianto, S.Ag

Menjemput kemenangan

Kamis, 21 Maret 2024 - 07:35:59 WIB
Oleh : Nia Dahlia, S.Ag

10 Hikmah Puasa Ramadhan

Minggu, 17 Maret 2024 - 06:50:45 WIB
Oleh : H. Suryandi Temala Lc MA

Puasa Berkah Tanpa Masalah

Rabu, 13 Maret 2024 - 07:05:13 WIB

Cari Judul Berita

Riau Punya Update

Follow Twitter

Google+