Taja Workshop Dendang Syair
Sendratasik FKIP UIR Hadirkan Maestro Syair Nusantara Asal Malaysia
Riaupunya.com (PEKANBARU) -- Memulai kegiatan pasca Idul Fitri 1443H, Prodi Sendratasik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau (FKIP UIR) melakukan gebrakan dengan menaja Workshop Dendang Syair. Tak tanggung-tanggung prodi itu mendatangkan Maestro Syair Nusantara Roslan Madun asal Malaysia.
Dato Roslan Madun merupakan penyair dan budayawan Pahang kelahiran Kg. Durian Tawar yang namanya sangat dikenal luas di Malaysia. Lelaki kelahiran 20 Juli 1952 ini juga dikenal sebagai pencipta lagu-lagu Melayu, dan diantara lagunya yang sudah kesohor adalah 'Lemak Manis' serta 'Seloka Pak Kaduk'. Sebagai Penyair dan Budayawan, Dato Roslan Madun acap kali mengadakan persembahan-persembahan seni dan budaya antar negara, semisal di Indonesia, Singapura bahkan pernah di Jepang dan Korea Selatan.
Rabu 18 Mei 2022 Roslan Madun hadir di Sendratasik FKIP UIR. Di samping sebagai nara sumber, Dato juga didaulat menjadi instruktur dalam workshop yang berlangsung di lantai II Gedung C FKIP. Ratusan mahasiswa, siswa serta guru-guru yang hadir di workshop tersebut terlihat antusias mendengarkan buah pikiran Roslan Madun terkait dengan dendang dan syair.
Tak sampai di situ, mereka juga terkesima ketika Roslan mendendangkan syair-syair Melayu yang enak di dengar dan meresap ke dalam jiwa. Bahkan beberapa dosen bersama sejumlah pejabat struktural FKIP ikut larut setelah mendengar kemerduan dendang yang didendangkan 'Penyair Nusantara' itu.
''Dato Roslan Madun sengaja dihadirkan Prodi Sendratasik sebagai upaya untuk melebarkan langkah bagi mata kuliah Teknik Olah Vokal,'' kata Idawati, Dosen Pengampu sekaligus pemateri bersama Dato Roslan.
Idawati menyebutkan, upaya ini dipandang penting dilakukan untuk memberi tambahan wawasan kepada mahasiswa, siswa dan guru-guru terkait dengan tradisi vokal Melayu. Di samping itu tradisi ini juga merupakan hasanah budaya yang harus terus didengungkan secara masif agar tidak ditinggal oleh generasi bangsa.
''Kita maklum dan paham bahwa pengaruh globalisasi degital berbasis web telah mengubah mindset generasi muda pada hal-hal yang bersifat modern, dan mulai melupakan nilai-nilai tradisional yang sangat bermakna tidak saja bagi dirinya akan tetapi bangsa dan negara. Apatah lagi sebagai anak jati Melayu kita punya kewajiban melestarikan nilai-nilai tersebut agar generasi muda tidak larut dengan modernisasi tekhnologi. Inilah salah satu pertimbangan, mengapa kita hadirkan Dato Roslan Madun ke FKIP,'' ungkap Idawati.
Ida menambahkan, kegiatan ini sangat didukung oleh Ketua Prodi Sendratasik Evadila MSn serta Dekanat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UIR.
Bak gayung bersambut. Wakil Dekan I FKIP Dr Miranti Eka Putri menyatakan optimismenya terhadap upaya-upaya yang dilakukan Prodi Sendratasik dalam mengembangkan dan melestarikan budaya Melayu di Tanah Melayu ini. Dalam sambutannya pada workshop tersebut, Miranti menyambut baik kehadiran Maestro Syair Nusantara Dato Roslan Madun ke FKIP. Bahkan, kata Miranti, untuk ke depannya Dekanat ingin meneruskan kerjasama dengan Manajemen Roslan Madun.
''Prodi Sendratasik sangat memiliki potensi untuk pelestarian nilai-nilai seni dan budaya. Karena itu, mari kita susun program sehingga kegiatan-kegiatan seperti workshop hari ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan di Provinsi Riau,'' kata Miranti. Semoga.(rls)