Di Kampar
Fikom UIR Bekali Siswa di Tiga Sekolah dengan Literasi Digital
Riaupunya.com -- Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Islam Riau (UIR) bekali siswa ditiga sekolah di Kabupaten Kampar dengan pelatihan dan seminar literasi digital. Kegiatan inidilaksanakan dalam upaya membentuk siswa menjadi pengguna media sosial yang cerdas, kreatif dan kritis.
Tiga sekolah yang menjadi sasaran bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat Universitas
Islam Riau, pada Rabu 12 Februari 2020 tersebut ialah, SMPN 3, SMAN 1 dan SMKN 1 yang ketiga sekolah tersebut berada di Kota Bangkinang.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau (UIR) Al Sukri, M.I.Kom, yang menjadi salah satupembicara dalam kegiatan seminar literasi mengatakan, kehadiran dunia digital seperti media sosial merupakan sebuah keniscayaan dan tak terhindarkan bagi kalangan siswa saat ini.
"Namun menjadi pengguna media sosial yang cerdas, kreatif dan kritis adalah soal sejauh mana kemampuan membekali generasi muda tersebut dengan literasi digital," sebutnya.
Menurutnya siswa adalah kalangan pengguna aktif media sosial namun sangat rentan terhadappenyalahgunaan media sosial tersebut. Oleh karenanya gerakan literasi media harus dikuatkandikalangan remaja tersebut sehingga media sosial.
“Perkembangan teknologi dunia digital yang saat ini tumbuh pesat dan beragam harusnya
dimanfaatkan untuk mengasah kreativitas siswa dan menunjang prestasi belajar. Untuk
menjadikan siswa sebagai pengguna media sosial yang kreatif, sekaligus cerdas dan kritis
tersebut, maka generasi muda ini harus dibekali dengan penguatan literasi digital,” kata Al Sukri.
Dosen Fikom UIR lainnya Dr. Fatmawati, S.Ip., MM, menyatakan bahwa, kegiatan seminar penguatan literasi digital yang dilakukan Fikom UIR di tiga sekolah di Kabupaten Kampar tersebut, karena minimnya literasidigital di kalangan pelajar. Banyak pelajar terpapar dampak negatif daripada media sosial tersebut.
“Kesalahan dalam mencerna informasi, kecanduan media sosial, sampai pada penyebaraninformasi pribadi dan informasi yang tidak layak merupakan bentuk netatif dari lemahnya literasidigital dikalangan siswa. Hal ini tidak bisa kita dibiarkan begitu saja, karena dunia digital tersebutharusnya bisa dijadikan wadah pengembangan kerativitas dan menunjang prestasi belajar,” jelasFatmawati.
Dampak negatif pengunaan teknologi digital menurut Fatmawati juga sangatterasa dalam lingkungan keluarga, di mana interaksi antara anggota dalam keluarga berkurang.
“Hari ini gadget mampu membuat perubahan jarak ketika para anggota keluarga berkumpul,
kondisi yang terjadi adalah jarak yang selah-olah terpisah, karena setiap orang sibuk denganhandphonenya masing-masing,” katanya.
Sementara, Kepala Sekolah SMKN 1 Bangkinang, Djunaidi, M.Pd, menyambut positif gerakanpenguatan literasi digital yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riautersebut. Djunaidi berharap, kedepanya banyak dari kalangan kampus untuk terlibat langsungdalam pemberian dan penguatan gerakan literasi.
“Kita disekolah juga berupaya keras untuk menguatkan literasi siswa kita dengan berbagai cara.tetapi keterlibatan kalangan kampus akan sangat membantu kami lagi. Kita berharap kalangankerjasama ini terus bias dilanutkan,”kata Djunaidi. (rls)