Kekurangan Pada Debat Final Pilkada, KPU DKI Minta Maaf
Riaupunya.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menggelar debat kandidat calon gubernur dan wakil gubernur DKI, Rabu 12 April 2017. Namun, dalam penyelenggaraan debat final masih terdapat catatan yang menjadi sorotan publik.
Seperti matinya timer atau pengatur waktu dalam penghitungan mundur saat calon gubernur DKI menjawab pertanyaan moderator Ira Koesno. Dengan berbagai kekurangan yang masih ada dalam debat, KPU DKI menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat.
"Kami juga minta maaf apabila terjadi kekurangan semalam. Jadi, kami mohon maaf lah, kalau terjadi ketidaknyamanan. Prinsipnya itu tidak disengaja (matinya pengatur waktu)," kata Komisioner DKI Dahlia Umar di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, seperti dilansir okezone.com, Kamis 13 April 2017.
Menurutnya, KPU DKI selalu berkoordinasi dengan stasiun televisi (TV) penyelenggara sebelum acara debat berlangsung. Namun, persiapan tersebut memang tak terlepas kendala teknis.
"Ya kami sudah minta TV untuk ini karena pengorganisasi kita serahkan ke TV, ada empat TV utama dan lainnya. Itu memang kami minta hati-hati supaya tidak lagi kejadian, sound system mati atau yang lain-lain. Mereka juga minta maaf," tutupnya.
Sebelumnya, kendala teknis pada debat juga terjadi di putaran pertama Jumat 27 Januari 2017. Yakni, adanya gangguan dari mikrofon Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Selain itu, calon gubernur DKI Jakarta nomor tiga Anies Baswedan juga mengalami hal yang sama pada debat ketiga di putaran pertama yang diselenggarakan pada 11 Februari 2017.
Saat itu, Anies yang hendak menjawab pertanyaan kehilangan suara di mikrofonnya. Sehingga masyarakat tidak dapat mendengar jelas melalui televisi. Sebab itu, suara dari mikrofonnya baru terdengar sekira 18 detik terakhir Anies menyampaikan jawabannya dari dua menit jatah waktu yang diberikan.***