PWI Riau Ingatkan Wartawan Jaga Netralitas Jelang PSU Siak
PEKANBARU, Riaupunya.com -- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau mengingatkan para jurnalis, khususnya anggota PWI di Siak, agar tetap menjaga netralitas dan independensi dalam menjalankan tugas jurnalistik menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang akan digelar pada 22 Maret 2025 di Kabupaten Siak,
Ketua PWI Riau, Raja Isyam Azwar, menegaskan bahwa wartawan memiliki peran penting dalam menjaga integritas informasi yang disampaikan kepada publik, terutama dalam momentum politik seperti PSU. Oleh karena itu, ia mengimbau agar seluruh wartawan tetap berpegang teguh pada prinsip independensi dan kode etik jurnalistik.
"Independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hati nurani tanpa campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain, termasuk pemilik perusahaan pers," ujar Raja Isyam, Ahad 9 Maret 2025.
Ia juga mengingatkan bahwa keberpihakan terhadap salah satu pihak dalam kontestasi politik dapat merusak kredibilitas pers dan menurunkan kepercayaan publik terhadap media. Oleh karena itu, wartawan dituntut untuk tetap profesional dan tidak terpengaruh oleh kepentingan politik praktis.
"Jurnalis harus memahami bahwa tugas utama mereka adalah menyajikan informasi yang akurat, berimbang, dan tidak berpihak. Jangan sampai ada berita yang justru menjadi alat propaganda salah satu pihak," tegasnya.
Selain itu, Raja Isyam mengajak seluruh wartawan untuk selalu mengutamakan verifikasi dalam pemberitaan guna menghindari penyebaran informasi yang dapat menyesatkan masyarakat.
"Verifikasi adalah prinsip utama dalam jurnalisme. Jangan sampai ada berita yang dipublikasikan tanpa cek fakta yang kuat, apalagi dalam situasi politik yang rawan terjadi disinformasi," tambahnya.
Peringatan ini disampaikan mengingat PSU di Siak menjadi salah satu agenda politik yang cukup krusial. Dengan menjaga independensi, wartawan diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi yang objektif dan tidak terpengaruh oleh kepentingan politik tertentu.
Raja Isyam juga menegaskan bahwa PWI Riau tidak pernah mendukung atau berpihak pada salah satu calon dalam kontestasi politik. Jika ada pernyataan yang memberikan apresiasi kepada salah satu calon, itu semata-mata sebagai penghargaan terhadap langkah calon tersebut dalam menyelesaikan persoalan atau sengketa yang berkaitan dengan pemberitaan, bukan bentuk dukungan politik.
"PWI Riau tetap netral dan tidak mendukung calon mana pun. Jika ada apresiasi kepada seorang calon, itu hanya berdasarkan langkah positif yang dilakukan dalam konteks penyelesaian sengketa pemberitaan, bukan bentuk keberpihakan politik," jelasnya.
PWI Riau juga berkomitmen untuk terus mengawasi dan mendukung profesionalisme wartawan dalam menjalankan tugasnya, terutama di tengah dinamika politik yang semakin memanas menjelang PSU.
"Pers yang independen adalah pilar utama demokrasi. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa wartawan tetap bekerja sesuai dengan kode etik dan tidak tergoda untuk berpihak pada kepentingan politik tertentu," tutup Raja Isyam.**