Mahasiswa S2 Ilmu Pertanian Unilak Jalani Short Mobility Program di Universiti Putra Malaysia
MALAYSIA -- Dilla Anggrayni, mahasiswa S2 Ilmu Pertanian Universitas Lancang Kuning (Unilak), memulai program Short Mobility di Faculty of Biotechnology and Biomolecular Sciences, Universiti Putra Malaysia (UPM) selama tiga bulan.
Pada 6 September 2024, Dilla secara resmi diantar oleh rombongan pimpinan Unilak yang terdiri dari Dr Indra Purnama MSc, selaku Dosen Pembimbing, Rektor Unilak Prof. Junaidi, Ketua Yayasan Pendidikan Raja Ali Haji Prof. Irwan Effendi, dan Moh. Hasbi, Direktur Unilak Bisnis Center.
Dalam kesempatan ini, selain pelepasan Dilla untuk program akademik, juga diadakan pembahasan mengenai peluang kolaborasi di masa depan antara Unilak dan UPM. Fokus diskusi meliputi kerja sama dalam bidang bioteknologi serta penerapannya di sektor pertanian, pangan, dan lingkungan. Diharapkan kolaborasi ini akan semakin memperkuat kerja sama akademik dan penelitian antara kedua institusi.
Rombongan Unilak disambut hangat oleh Prof. Madya Dr. Normi Mohd Yahaya, Ketua Jurusan Biologi Sel dan Molekul, serta Dr. Nadiya Akmal Baharum, dosen dan peneliti di Faculty of Biotechnology and Biomolecular Sciences UPM. Mereka menyatakan antusiasme untuk memulai berbagai inisiatif penelitian bersama di masa mendatang, terutama dalam bidang bioteknologi terapan.
Selama program Short Mobility ini, Dilla akan melakukan penelitian mengenai penggunaan ekstrak biomassa dalam pengendalian *Fusarium*, yaitu patogen yang menjadi ancaman besar bagi tanaman pertanian. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan solusi berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif *Fusarium* pada hasil pertanian, sekaligus memberikan wawasan baru tentang pemanfaatan bioteknologi dalam pengendalian penyakit tanaman.
Program Short Mobility ini merupakan langkah strategis Unilak dalam mempersiapkan mahasiswa agar lebih siap menghadapi tantangan global, khususnya dalam memanfaatkan teknologi bioteknologi untuk solusi pertanian berkelanjutan, keamanan pangan, dan pelestarian lingkungan. Dilla Anggrayni diharapkan mampu membawa pengalaman dan pengetahuan baru yang dapat diaplikasikan untuk kemajuan pertanian di Indonesia setelah menyelesaikan program ini.
Dalam wawancara, Prof. Irwan Effendi, Ketua Yayasan Pendidikan Raja Ali Haji, menyampaikan bahwa program ini adalah bagian dari upaya memperluas wawasan mahasiswa Unilak. "Program Short Mobility ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk memperluas wawasan mahasiswa, terutama di bidang ilmu pertanian dan bioteknologi. Dengan adanya program ini, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung dari institusi ternama seperti Universiti Putra Malaysia, yang memiliki reputasi unggul dalam riset bioteknologi. Saya berharap pengalaman ini akan memberi mereka pemahaman yang lebih mendalam tentang penerapan teknologi dalam bidang pertanian, serta membangun jejaring internasional yang bisa bermanfaat bagi Unilak ke depannya," ujar Prof. Irwan.
Senada dengan hal tersebut, Rektor Unilak Prof. Junaidi juga menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam meningkatkan kualitas akademik dan penelitian. "Kolaborasi antara Unilak dan UPM sangat potensial dalam mengembangkan inovasi di bidang bioteknologi. Saya berharap kerja sama ini terus berlanjut dan menghasilkan riset yang tidak hanya bermanfaat bagi kedua institusi, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan pertanian berkelanjutan, khususnya di Indonesia," jelasnya. (wid)