Dibuka Kadispora Riau
Dispora Riau Gelar Penyuluhan Bahaya Narkoba

Kadispora Riau H Erisman Yahya MH didampingi Kabid Layanan Kepemudaan Helfandi mengalungkan ID Card ke peserta kegiatan.
PEKANBARU -- Narkoba, atau narkotika dan obat-obatan terlarang, adalah masalah serius yang terus mengancam bangsa kita, terutama generasi muda. Generasi muda adalah aset bangsa, harapan masa depan yang akan meneruskan perjuangan dan pembangunan negara ini. Namun, ancaman narkoba dapat merusak masa depan mereka, menghancurkan potensi, dan bahkan mengakhiri hidup mereka dengan tragis.
"Data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan bahwa pengguna narkoba di Indonesia didominasi oleh anak muda. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena mereka adalah tumpuan harapan bangsa," kata Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Riau H Erisman Yahya MH dalam sambutanya saat membuka kegiatan Sosialisasi dan Penyuluhan Bahaya Narkoba Tahun 2024 di SMA Negeri 1 Siak Hulu, Kampar, Rabu 12 Juni 2024.
Dikatakan, untuk di Provinsi Riau, Sejak awal Januari hingga akhir bulan Mei 2024, Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Riau dan jajaran menggagalkan 791 kasus peredaran narkotika jenis sabu, dengan total 1.153 tersangka dan barang bukti 171.740.82 gram. Tidak hanya orang dewasa, anak muda bahkan remaja usia sekolah juga terlibat dalam peredaran narkotika ini, baik itu sebagai pemakai maupun sebagai penjual atau pengedar.
"Kita semua menyadari bahwa generasi muda adalah aset bangsa dan Negara yang sangat berharga karena dipundak merekalah masa depan bangsa dititipkan. Oleh karena itu kita harus bisa mempersiapkan pemuda yang berkualitas yang mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas dengan didukung oleh keterampilan yang baik dan skill yang mumpuni," sebut mantan Kepala Diskominfotik Riau ini.
Selain hal tersebut Erirman juga sangat mengharapkan para pemuda mempunyai akhlak yang baik dan budi pekerti yang luhur serta terhindar dari perilaku yang tidak baik seperti penyalahgunaan narkoba.
Kadispora Riau H Erisman Yahya MH memberikan kata sambutan saat membuka kegiatan sosialisasi dan Penyuluhan Bahaya Narkoba 2024.
"Salah satu alasan utama mengapa narkoba sangat berbahaya adalah karena efeknya yang merusak kesehatan fisik dan mental penggunanya. Narkoba dapat menyebabkan gangguan kejiwaan, kerusakan otak, dan bahkan kematian akibat overdosis. Generasi muda yang terjebak dalam penggunaan narkoba menghadapi risiko kesehatan jangka panjang dan mengalami penurusan kualitas hidup yang signifikan," Erisman menyampaikan.
Selain dampak langsung pada individu, lanjut Erisman, narkoba juga berdampak pada keluarga, teman, dan masyarakat secara keseluruhan. Penggunaan narkoba dapat merusak hubungan interpersonal, menciptakan konflik, dan menyebabkan ketidakstabilan sosial. Generasi muda adalah tulang punggung masa depan kita, dan jika mereka terjerumus dalam dunia narkoba, kita akan kehilangan potensi besar dalam membangun masyarakat yang kuat dan sejahtera.
"Penting bagi kita semua untuk bekerja sama sebagai masyarakat, institusi pendidikan, keluarga, dan individu, dalam memberikan pendidikan yang kuat, dukungan, dan akses terhadap layanan kesehatan yang diperlukan. Kita perlu merangkul empati, pengertian, dan keadilan sosial dalam melawan stigma dan diskriminasi yang terkait dengan topik ini," sebutnya.
"Saya mengajak kita semua untuk bersatu dalam melawan bahaya Narkoba. Mari kita tingkatkan kesadaran kita tentang bahaya narkoba dan tanggap terhadap tanda-tandanya. Mari kita memberikan dukungan dan motivasi kepada generasi muda untuk mengambil jalan yang sehat dan produktif dalam hidup mereka," sambung Erisman.
Selanjutnya Dia mengharapkan kepada para peserta Sosialisasi dan Penyuluhan Bahaya Narkoba ini dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan penuh tanggung jawab serta dengan sungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir.
"Karena kegiatan ini Insya Allah menjadi satu dari sekian banyak solusi yang dilakukan oleh pemerintah dalam memberantas bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda khususnya dikalangan pelajar," imbuhnya.
Kabid Layanan Kepemudaan Dispora Riau Helfandi menyampaikan laporan kegiatan.
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan yang juga merupakan Kepala Bidang Layanan Kepemudaan
Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Riau, Helfandi SE MSi menyampaikan bahwa peserta Sosialisasi dan Penyuluhan Bahaya Narkoba Tahun 2024 ini adalah pelajar sekolah SMA Negeri 1 Siak Hulu Kab. Kampar sebanyak 50 orang siswa.
"Adapun narasumber / instruktur dalam kegiatan ini adalah BNN Provinsi Riau, Puskesmas Siak Hulu, dan KIPAN Provinsi Riau," jelas Helfandi.
Dia mengatakan bahwa maksud dan tujuan dari Sosialisasi dan Penyuluhan Bahaya Narkoba Tahun 2024ini adalah untuk mengedukasi, mencegah, memberdayakan dan mendukung generasi muda khususnya para pelajar dalam menghadapi ancaman bahaya narkoba.
"Melalui kegiatan ini kita ingin mencapai beberapa tujuan penting yaitu Meningkatkan kesadaran dikalangan generasi muda tentang bahaya narkoba. Mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda. Memberdayakan generasi muda untuk melawan pengaruh negative narkoba. Memberikan dukungan kepada mereka yang telah terjerat dalam penyalahgunaan narkoba. Dan Selain fokus pada generasi muda, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran di masyarakat secara luas tentang bahaya narkoba," urainya.
Helfandi menambahkan bahwa untuk biaya penyelenggaraan kegiatan ini di bebankan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Riau Tahun Anggaran 2024.
"Pada tahun 2023 Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Riau juga telah melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Penyuluhan Bahaya Narkoba di Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Indragiri Hilir dengan total jumlah peserta sebanyak 900 (Sembilan ratus) orang siswa dan pemuda," sebutnya.
Dia juga menjabarkan bahwa pada tahun ini Dispora Riau menyelenggarakan enam Kegiatan Sosialisasi dan Penyuluhan Bahaya Narkoba dalam sub kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi, dan Penyelenggaraan Peningkatan Kapasitas Daya Saing Pemuda Kader Provinsi.
"Dan yang hari ini merupakan kegiatan pertama yang kita laksanakan. 5 kegiatan lagi akan diselenggarakan di Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Meranti dan Kota Dumai," tutupnya. **