Kamis, 25 Januari 2024 - 08:05:07 WIB

Afrika Selatan Tuntut Israel ke Mahkamah Internasinal, MUI Nyatakan Dukungan

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim. (net)

JAKARTA, Riaupunya.com -- Langkah Afrika Selatan yang menuntut kejahatan Israel ke Internasional Court of Justice (ICJ) atau mahkamah internasional, mendapat dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Hal itu disampaikan Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim. Menurutnya, hal itu merupakan langkah yang berani dan sangat beresiko. Namun sebuah aksi terpuji yang harus mendapatkan dukungan penuh dari semua pihak.

"Israel benar-benar sudah menjadi kekuatan ideologi politik yang bermasalah, kerasukan pikiran, jiwa dan tindakan-tindakan kotor dengan terus melakukan pembunuhan dan pengrusakan dalam skala yang sangat besar," kata Sudarnoto dikutip, Kamis 25 Janauri 2024, sebaimana dilansir okezone.com

"Kejahatan Israel adalah paling sempurna meliputi kejahatan kemanusiaan, kejahatan agama, kejahatan budaya, kejahatan hukum dan politik, serta kejahatan lingkungan," sambungnya.

Oleh karena itu, kejahatan yang dilakukan oleh Israel harus mendapatkan sanksi yang berat. Selain itu, kejahatan yang dilakukan oleh Israel seharusnya dapat meyakinkan semua pihak terutama Amerika dan sekutunya untuk mengambil langkah progresif dan empati sedalam-dalannya untuk membela kemanusiaan.

"Gelombang kesadaran global membela Palestina semakin hari semakin besar. Tidak saja oleh banyak negara akan tetapi juga kekuatan civil society di mana-mana bahkan komunitas Yahudi di Israel dan Amerika," ungkapnya.

MUI menilai bahwa langkah Afrika Selatan menuntut Israel di mahkamah internasional memperoleh momentum yang baik.

Pertama, pemerintah kabinet Benyamin Netanyahu sudah mulai kehilangan public trust di Israel. Tidak sedikit warga Israel yang mengecam PM Benyamin Netanyahu karena terus menerus melakukan kejahatan, semantara masih banyak warga Israel yang menjadi tahanan Hamas.

Kedua, Israel sangat membutuhkan dukungan diplomatik, polituk dan juga militer Amerika. Sementara Amerika sudah mulai "gontai" melayani keinginan Israel. Apalagi gencatan senjata secara permanen dan solusi dua negara tidak digubris oleh Israel.

"Israel tidak ingin ada negara Palestina. Perbedaan sikap Amerika-Israel ini bisa dijadikan momentuk untuk memperlemah Israel atau untuk mempertajam perbedaan. Sehingga dua-duanya lemah dengan sendirinya," ungkapnya.

Ketiga, tekanan publik secara internasional semakin kiat yang dilakukan oleh elemen masyarakat yang sangat beragam.

Keempat, pemerintah Amerika Serikat dibawah Biden, seperti Israel dibawah Benyamin Netanyahu ini sebetulnya juga sudah mengalami tekanan kuat di dalam negerinya.

"Bahkan warga Amerika sendiri sudah mulai terbelah antara pro Palestina dan pro Israel. Semua ini momentum untuk terus melakukan global pressure baik kepada Israel maupun Amerika," tuturnya.**

Berita terkini

Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Nofrizal Pimpin Rapat Banmus

Senin, 27 November 2023 - 21:10:22 WIB

Ketua DPRD Pekanbaru Sabarudi Terima Kunjungan Warga

Jumat, 27 Oktober 2023 - 21:15:40 WIB

KPU Rohil Gelar Sosialisasi Pemilu 2024 Kepada awak Media

Kamis, 14 Desember 2023 - 07:10:30 WIB

Bersama Awak Media, Polres Bengkalis Siap Sukseskan Pemilu 2024

Selasa, 21 November 2023 - 06:55:56 WIB

Dasril Affandi, Tokoh Kampar dan Riau yang Aktif di Luar Riau

Jumat, 17 November 2023 - 19:45:24 WIB

Rapimnas 2023, SMSI Sepakat Ciptakan Pemilu Damai

Sabtu, 28 Oktober 2023 - 08:50:29 WIB

Pengurus KONI Diperbolehkan Nyaleg

Selasa, 12 September 2023 - 15:30:11 WIB

Ketua PWI Adi Putra Sambut Kunjungan Bawaslu Bengkalis

Senin, 11 September 2023 - 16:20:46 WIB

Cari Judul Berita

Riau Punya Update

Follow Twitter

Google+