Begini Serunya Festival Hammock di Buluh Cina
Riaupunya.com - Provinsi Riau memiliki berbagai destinasi Ekowisata. diantaranya Danau PLTA Koto Panjang yang terletak di kecamatan XIII Koto Kampar. Selain itu ada juga Air Terjung Batang Kapas di Desa Lubuk Bigau kecamatan Kampar kiri Hulu, Hutan Mangrove di Pulau Cawan Indragiri Hilir, dan Taman Nasional Bukit Tiga puluh Indragiri Hulu.
Tak itu saja, masih di kabupaten Kampar, ada juga destinasi ekowisata yang menarik untuk dikunjungi. Namanya adalah taman wisata alam Buluh Cina di kecamatan Siak Hulu. Untuk datang ke tempat ini, jarak tempuh yang dilintasi 36,3 KM atau membutuhkan waktu 1 jam dari kota Pekanbaru.
Wisata Alam Buluh Cina memiliki Hutan Alam yang sering digunakan untuk tempat berkemah bagi para penggiat pecinta alam, selain itu di tempat ini juga ada tujuh danau yang sangat asri dan sering digunakan untuk lokasi pemotretan. Baik foto pemandangan atau foto Fesyen.
Tujuh danau yang masih sangat asri itu adalah, Danau Tanjung Putus, Danau Baru, Danau Pinang Luar, Danau Pinang Dalam, Danau Tuok Tonga, Danau Tanjung Balam dan Danau Rengas.
Untuk mendorong Potensi Wisata Alam Buluh Cina, Laskar Penggiat Ekowisata (LPE) Riau bekerjasama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau, Dinas Pariwista Provinsi Riau, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Riau dan masyarakat desa Buluh Cina, menggelar kegiatan "Festival Hammock 2017".
Salah seorang anggota LPE Riau, Asmed, mengatakan bahwa kegiatan "Festival Hammock 2017" diikuti 180 orang peserta dari berbagai kalangan. Ada berbagai macam kegiatan wisata yang bisa dinikmati oleh para wisatawan yang hadir.
"Kegiatan yang disajikan di Festival Hammock wisata alam Buluh Cina ini yaitu, bermalam di Hammock, Bincang Rimba, Jelajah Rimba, Wisata Gajah, Drogon Boat, Wisata Budaya, Edukasi Alam serta Rumah Panggung dan juga Rafting di Sungai Kampar," kata Asmed.
Pengunjung yang mengikuti kegiatan ini, Idris (27), mengaku sangat puas dan bangga Riau memiliki wisata alam Buluh Cina. Menurutnya, hutan alam dan danau di Buluh Cina sangat cocok dijadikan wisata edukasi untuk pelajar dan masyarakat lainya.
"Festival Hammock yang diadakan oleh LPE Riau sangat keren. Di sini pengunjung yang datang mendapatkan edukasi tentang menjaga kelestarian alam, baik itu bahaya dari Illegal Loging serta kebakaran lahan dan hutan. Selain itu para pengunjung yang datang bisa bermain sampan sambil ikut menjala ikan bersama nelayan desa Buluh Cina," tutur Idris.
"Saya berharap kegiatan ini dapat berlanjut terus. Sebab kegiatan ini juga dapat miningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat desa," ungkap Idris.
Acara Festival Hammock berlangsung dua hari satu malam, dimulai pada Sabtu 13-14 Mei 2017. Peserta yang ikut diwajibkan membayar Rp 70 ribu setiap orangnya. Dari uang tersebut, mereka akan mendapatkan fasilitas yang sudah termasuk tiket, minuman selamat datang, makan 3 kali (malam, sarapan, siang) snack, transportasi (Bus) dari Pekanbaru dan Kapal penyeberangan pulang pergi. (rls)