Kamis, 20 April 2017 - 00:00:00 WIB

Hadapi Tantangan, Indonesia Tidak Mengesampingkan Perempuan

Hetifah Sjaifudian

Riaupunya.com -- Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Golkar Hetifah Sjaifudian mengatakan saat ini Indonesia sudah menapaki fase demokratis. Tetapi jika dibandingan dengan negara maju seperti Amerika Serikat dan Jerman, Indonesia masih menghadapi tantangan dan dilema untuk tidak mengesampingkan perempuan.

"Dalam representasi perempuan, salah satu penerapannya adalah melalui Pemilu. Dari hasil dari pemilu tersebut adalah pemimpin yang berkualitas dan memberikan kesempatan representasi berbagai komponsen berbasis gender, " ujar Hetifah dalam dialektika demokrasi 'Kartini Bicara Pemilu' bersama Direktur Perludem Titi Anggraeni, dan Ketua Umum Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Dwi Septiawati Djafar di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis 20 April 2017.

Hetifah menembahkan hari Kartini adalah momentum untuk refleksi bagi perempuan. Namun dia menyimpulkan hari Kartini adalah waktu untuk meningkatkan partisipasi perempuan lebih dalam dan bermakna. Menurut Hetifah, belum banyak peluang-peluang baru yang terbuka. Bahkan sebaliknya banyak yang frustasi. "Banyak perempuan gelisah dengan situasi politik saat ini, terbatas sekali untuk menyampaikan gagasan dan turut serta mengatasi masalah, " katanya.

Lebih jauh kata anggota komisi II DPR itu, peran politisi perempuan di Indonesia saat ini masih jalan di tempat. Padahal, negara demokrasi tanpa keterlibatan perempuan itu justru tidak demokratis. "Tapi, karena masih dalam transisi demokrasi dalam 15 tahun terakhir ini, sehingga banyak tantangan yang dihadapi dalam masalah representasi perempuan tersebut, " katanya.

Di DPR RI baru 18 persen keterwakilan perempuan dan 12 persen di DPRD, maka tanpa perubahan kebijakan, sulit persamaan bisa terwujud. Demikian pula kata Hetifah, kalau berbicara kuota 30 persen, perempuan di daftar caleg DPR juga tergantung peraturan yang lainnya.

"Kalau parpol sendiri tidak mempunyai komitmen untuk menjalankan aturan itu, ya sulit. Yang penting perempuan yang ada di DPR dan DPRD, harus menjadi 'rule model, menjadi contoh yang baik bagi masyarakat," katanya, seperti diberitakan gaungriau.com.

Menurut Titi Anggraeni, peran itu bisa dilakukan di 3 jenis pemilu; yaitu Pilpres, Pileg, dan Pilkada. "Itulah yang menjadi sirkulasi elit Indonesia. Namun isu keterwakilan perempuan ini tak bisa hanya melalui 3 instrumen tersebut, melainkan harus lebih luas lagi. Seperti penyelenggara pemilu. Di KPU saja hanya 1 perempuan dari 7 komisioner, dan Bawaslu hanya 1 dari 5 komisioner.

"Maka jumlah 30 persen itu penting untuk memperngaruhi keputusan. Jadi, keterwakilan itu komprehensif," jelasnya.

Dwi Septiani menegaskan jika apa yang dilakukan RA Kartini sudah jelas seperti dalam surat-suratnya yang ingin mewjudkan cita-cita besar bagi perempuan. Bukan sekedar untuk kekuasaan, tapi untuk titik keseimbangan (equilibrium).

"Saat ini masih 7 provinsi yang memiliki wakil perempuan di DPR RI, 17 provinsi belum punya wakil di DPD RI, dan 22 provinsi yang belum mempunyai wakil di DPRD. Kalau begitu, bagaimana kita bisa memberi ruang 30 persen (blocking seat) untuk perempuan," katanya.***

Berita terkini

Ibu dan Anak asal Pasir Pengarayan Terlantar di Rumbai

Kamis, 20 April 2017 - 00:00:00 WIB

Begini Prediksi BMKG Tentang Cuaca di Riau saat Ramadhan

Kamis, 20 April 2017 - 00:00:00 WIB

Bus Air Pekanbaru Belum Dioperasikan, ini Alasannya

Kamis, 20 April 2017 - 00:00:00 WIB

PWI Rohil Santuni Dua Panti Asuhan

Rabu, 19 April 2017 - 00:00:00 WIB

Serikat Media Siber Indonesia Riau Terbentuk

Selasa, 18 April 2017 - 00:00:00 WIB

AMSI Diminta Atur Etika Jurnalistik Media Siber

Selasa, 18 April 2017 - 00:00:00 WIB

Terbuang di Pantai, Sandal ini 'Disulap' Jadi Pohon

Senin, 17 April 2017 - 00:00:00 WIB

Safari Jurnalistik PWI Riau ke Dumai

Minggu, 16 April 2017 - 00:00:00 WIB

Keberadaan Dua Mobdin Dishub Riau Masih Misteri

Kamis, 13 April 2017 - 00:00:00 WIB

Gajah Liar di Riau Ditemukan dalam Kondisi Penuh Luka

Kamis, 13 April 2017 - 00:00:00 WIB

Bina Marga Janji Siak IV Dilanjutkan Mei

Senin, 10 April 2017 - 00:00:00 WIB

Ini Pesan KPK Untuk Saldi Isra

Minggu, 09 April 2017 - 00:00:00 WIB

Dewan: Gotong Royong Masal Digalakkan untuk Cegah DBD

Kamis, 06 April 2017 - 00:00:00 WIB

Sikat Gigi Massal di Tembilahan Diikuti 2000 Anak

Kamis, 06 April 2017 - 00:00:00 WIB

Tanam Perdana di Siak, Menuju Riau Swasembada Pangan

Rabu, 05 April 2017 - 00:00:00 WIB

Keren, Empat Ruas Tol ini Siap Digunakan Mudik Lebaran

Selasa, 04 April 2017 - 00:00:00 WIB

Ketua DPRD Pekanbaru Sidak Plaza The Central

Senin, 03 April 2017 - 00:00:00 WIB

Maret 2017, Riau Inflasi 0,27 Persen

Senin, 03 April 2017 - 00:00:00 WIB

Wabup Bengkalis Wacanakan Pembentukan Satgas Narkoba Desa

Senin, 03 April 2017 - 00:00:00 WIB

Ini Sebaiknya yang Dilakukan Jika Digigit Ular

Jumat, 31 Maret 2017 - 00:00:00 WIB

Tersangka Kasus Bimtek Aparat Desa se-Rohul 2015 Mangkir

Jumat, 31 Maret 2017 - 00:00:00 WIB

Pohon Tua di Jalan Protokol Pekanbaru Mulai Resahkan Warga

Selasa, 28 Maret 2017 - 00:00:00 WIB

Polres Bengkalis Ancam Panggil Paksa PT BRI

Senin, 27 Maret 2017 - 00:00:00 WIB

Masyarakat Riau Kembali Bisa Belajar TIK Gratis

Senin, 27 Maret 2017 - 00:00:00 WIB

Mediasi Suku Sakai dengan PT Ivo Mas Buntu

Jumat, 24 Maret 2017 - 00:00:00 WIB

Cari Judul Berita

Riau Punya Update

Follow Twitter

Google+