Sabtu, 13 Mei 2017 - 00:00:00 WIB

Assesment Terbuka Untuk Pejabat Eselon II Diminta Transparan

Riaupunya.com - Assesment untuk jabatan Eselon II dengan sistem lelang terbuka yang akan dilaksanakan nantinya oleh Pemkab Bengkalis dalam mengisi kekosongan jabtan di sejumlah Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD), diminta untuk transparan dan mengikuti aturan yang ada, diharapkan kepada pejabat yang akan mengikuti seleksi tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh Panitia Seleksi (Pansel).

"Kita minta kompetensi para pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui pengukuran secara sistematis dengan menggunakan metode assessment center dan harus transparan serta mengikuti aturan main yang mengacu kepada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)," pinta Ketua BM PAN Bengkalis, Reza Alfian, Sabtu 13 Mei 2017.

Dalam penilaian dan pengevaluaisian seseorang kata Reza Alfian, agar dapat menghasilkan kinerja yang unggul dengan prosesnya yang sistematis terhadap keterampilan yang dimiliki. Analisis dilakukan sesuai dengan persyaratan yang dijabarkan dari jabatan tersebut.

Selain itu pengambilan keputusan dalam sebuah pemerintahan, dampaknya memang besar. Baik itu kemajuan sebagai prestasi, maupun penurunan yang merupakan resiko. Salah satu yang berpengaruh dan beresiko adalah pengambilan keputusan dalam penempatan pegawai berdasarkan rekomendasi ike or dislike.

"Bukan tidak mungkin, ketika seorang kepala daerah menempatkan seorang pegawai dalam jabatan tertentu melakukannya atas dasar rekomendasi yang dipercayainya, serta kenyataan yang menjadi bukti bahwa sosok tersebut belum tentu mampu menjalankan tugas pokok sebagaimana semestinya," katanya lagi.

Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang manajemen pegawai negeri sipil, sebagai turunan dari UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. PP ini adalah mandat dari Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN). ASN dituntut mempunyai kualifikasi, kompetensi, dan kinerja.

"Menurut PP ini, aparatur sipil negara berhak mempunyai kedudukan jabatan tanpa melihat hal-hal, perbedaan ras, usia, kelamin dan situasi politik. Yang penting tiga kata kunci ini terpenuhi, disamping itu tentunya tidak mengangkangi ketentuan yang telah termaktub dalam peraturan Pemerintah tersebut, dan menjadi persyaratan untuk dapat diangkat dalam Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT)," tegasnya, sebagaimana mengutip riauaktual.com.***

Berita terkini

Djarot Saiful Hidayat Plt Gubernur DKI

Selasa, 09 Mei 2017 - 00:00:00 WIB

25 Pejabat Bengkalis Ikuti Seleksi Evaluasi Manajerial

Kamis, 20 April 2017 - 00:00:00 WIB

Begini Kata Masperi Soal Target Pajak Tiga Triliun

Senin, 17 April 2017 - 00:00:00 WIB

Perda di Pekanbaru Banyak yang Jalan Ditempat

Selasa, 11 April 2017 - 00:00:00 WIB

Pimpin Apel Pagi, Ini Pesan Sekda Kepada ASN Riau

Selasa, 11 April 2017 - 00:00:00 WIB

Peran Bidan Dalam Mensukseskan Program KB Sangat Vital

Selasa, 11 April 2017 - 00:00:00 WIB

Gubri Kunker ke Inhu, ini yang Dilakukannya

Senin, 10 April 2017 - 00:00:00 WIB

Seluruh Kepala OPD Dikumpulkan Gubri, Ada Apa?

Minggu, 09 April 2017 - 00:00:00 WIB

Imam Istiqlal Datang ke Istana, Isu Reshuffle Muncul

Jumat, 07 April 2017 - 00:00:00 WIB

Pemkab Rohil Tahun ini Fokus Bayar Hutang

Selasa, 28 Maret 2017 - 00:00:00 WIB

Dewan Sebut Dishub Pekanbaru Lemah, ini Alasannya

Selasa, 28 Maret 2017 - 00:00:00 WIB

Lusa, Iriana Jokowi Berkunjung ke Riau

Senin, 27 Maret 2017 - 00:00:00 WIB

Dapat Nilai B dari Menpan, Gubri Serahkan LKj-IP

Kamis, 23 Maret 2017 - 00:00:00 WIB

Penyelesaian RTRW Riau Tunggu KPK RI

Kamis, 23 Maret 2017 - 00:00:00 WIB

Ini Kegiatan Presiden Jokowi Sebelum Bertolak ke Batam

Kamis, 23 Maret 2017 - 00:00:00 WIB

Bupati Wardan Resmikan Program DMIJ Kecamatan Tempuling

Rabu, 22 Maret 2017 - 00:00:00 WIB

Penyusunan LKPD Pekanbaru Rampung

Rabu, 22 Maret 2017 - 00:00:00 WIB

Cari Judul Berita

Riau Punya Update

Follow Twitter

Google+