Pemilukada Inhu 2020
Diingini Tokoh Muda maju, ini kata Syarifuddin AR
Riaupunya.com -- Aroma helat Pemilukada serentak tahun 2020 di Provinsi Riau mulai terasa, beberapa tokoh dari beberapa Kabupaten yang akan menggelar Pemilukada sudah bermunculan menyatakan keinginannya untuk ikut bertarung. Ada yang secara terang-terangan, dan ada pula yang masih "malu-malu".
Salah satu daerah yang akan menggelar Pemilukada serentak di Provinsi Riau tahun 2020 adalah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Seiiring dengan tidak bisanya Bupati Yopie Arianto kembali mencalonkan diri karena telah menjabat dua periode, membuka peluang besar bagi politisi maupun tokoh-tokoh daerah ini untuk bisa memimpin negeri beri iBukota Rengat ini.
Salah satunya adalah mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau yang saat ini aktif menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan DesaProvinsi Drs. H. SyarifuddinAR.M.Si
Nama putra Inhu kelahiran Peranap seorang brirokrat tulen itu munculdari sejumlah kalangan tokoh muda dan tua saat menggelar kegiatanopen House Hari Raya Idul Fitri 1440H/2019 M di kediamannya, Jumat 14 Juni 2019, kemarin.
Ketikamedia, mencoba mengkonfirmasi hal itu kepada yang bersangkutan dan menanyakan kesiapannya bertarung di Pemilukada Inhu, Syarifuddin terlihat masih "malu-malu".
"Maju tidaknya tergantung masyarakat, Ya pada saatnya akan kita beritahu, kita saat ini juga masih aktif sebagai ASN sebagai kepala Dinas PemberdayaanMasyarakat dan Desa Provinsi Riau. Kita juga punya pimpinan Pak Gubernur, kita harus izin dengan beliau segala sesuatunya, pada saatnya akan kitaberitahulah," ujar Syarifuddin.
Menurut pria yang menyelesaikan studi diSD Peranap, SMP Pekanbaru, SMA 1 Pekanbaru, S1 Fisipol Unri dan S2 di Universitas Islam Riau (UIR) itu, saat ini Kabupaten Inhu memang sudah bagus dan sudah maju. Hanya saja masyarakat masih banyak yang berharap adanya oerubahan yang lebih baik lagi.
"Seperti bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan bidang lainnya," ujarnya berpendapat.
Syarifuddin juga memberikan apresiasi kepada komponen masyarakat Kabupaten Inhu yang menghendaki dirinya maju.
"Alhamdulillah banyak yangmenghendaki saya maju. Baik itu kelompok masyarakat secara perorangan atau individu maupun tokoh-tokoh masyarakat Inhu dan dari kalangan birokrasi," sebutnya.
"Saya setelah lulus pendidikan dari Universitas Riau dan UIR menetap di Pekanbaru untuk kerja dan sekarang masih sering pulang kampung ke Peranapmerupakan salah satu kecamatan yang ada di, Kabupaten Inhu, provinsi Riau, Indonesia,"sambung Syarifuddin.
Dirinya juga dapat merasakan besarnya desakan arus bawah (Grass Root) dan kalangan muda kepada dirinya untuk maju sebagai "pembaharu" Inhu daripembangunan yang selama ini ada di Inhu.
"Saya menyadari besarnya dukungan masyarakat, namun saat ini saya masih akan mengikuti arus waktu melewati semua rangkaian suksesi itu secara alami dan
apa adanya," jelasnya.
Syarifuddin yang hapal betul kondisi kabupaten Inhu dan perkembangan Inhu hingga saat ini, beliau juga aktif turun ke Inhu, dalam menjalankan amanah yang dia emban sebagai kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Riau, karena memamng harus turun dan bersentuhan langsung dengan masyarakat untukmelakukan "monitoring dan evaluasi dana desa".
Dia mengaku saat ini pihaknya selalu rutin turun kedesa desa melakukan monitoring dan evaluasi dana desa. Koordinasi dengan pemerintah desa dan untuk melihat sejauhmana kemajuan pengelolaan keuangan desa. beliau juga selalu melakukan pengawasan ketat terhadap Alokasi Dana Desa (ADD) di kabupaten dan kota se-Riau
untuk menghindari penyelewengan dana.
"Kita akan identifikasi permasalahan yang ada, terutama yang menjadi isue nasional saat ini seperti pengawasan dan penggunaan dana desa," kata Dia.
Dia juga mengatakan kalau saat ini PMD dibawa kepempimpinannya masih disibukkan membantu Gubernur Riau dalam menyiapkan rumusan model percepatan pembangunan desa-desa di Riau melalui Bantuan Keuangan kepada desa.
"Rumusan Model teresebut akan mejadi peraturan Gubernur, mudah-mudahan melalui APBD Perubahan 2019 ini sudah dapat terealisasi," ujarnya. (rls)